12 Oktober 2012

Writer Versus Editor (Serial A Cup of Tea for Writer)


"Selamat sore. Saya tahu Anda masih di dalam kantor. Hati-hati aja nanti di jalan. Saya bisa memperkosa dan membunuh Anda kapan pun saya mau.”

Sebuah SMS dengan nada mengancam masuk ke ponselku tepat ketika aku sedang bersiap pulang. Waktu sudah menunjuk pukul 17.05. Kantor sudah sepi. Hanya tinggal aku yang masih asyik menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan ditemani alunan musik dari media player.
SMS itu kubaca sekilas, kemudian aku memasukkan ponsel ke tas. Aku segera membereskan meja, menyesap kopi sampai tandas, dan pulang. Namun, baru saja aku melangkah keluar, ponselku kembali berbunyi.

“Bu Herlina, camkan SMS saya tadi. Saya bisa membunuh Anda di mana pun!”