Teruslah Melangkah, Wi!

Bosan, sebuah kata yang akhir-akhir ini sering aku gumamkan. Butuh sesuatu yang baru, yang lebih fresh, lebih menantang, lebih bernyawa dan punya ruh.

Sudah lima tahun aku bekerja di kantor tempatku beraktivitas sekarang. Dari kerja rodi yang tidak kenal waktu, sampai dengan kerja gaji buta karena minimnya pekerjaan, semuanya sudah aku jalani selama kurun waktu itu. Unpredictable, sekonyong-konyong semua pekerjaan seperti turun dari langit, kadang hujan lebat, tapi tak jarang kering kerontang.

Seperti minggu ini, sepulangnya aku ditugaskan dari Riau selama setengah bulan, aku belum nongol di kantor karena memang sedang tidak ada aktivitas di sana, semua teman-temanku masih ditugaskan keluar kota.

Aku tidak berinteraksi dengan siapapun. Tidak bersentuhan dengan apapun jenis pekerjaan. Aku benar-benar mandul, memang, hal seperti ini sudah seringkali aku rasakan, tapi aku belum punya cukup keberanian untuk meninggalkan kantor dan keluar dari zona nyaman ini.


Ya, aku harus mengumpulkan tenaga berlebih untuk mencari, mencari dan kemudian menemukan hal baru yang lebih pantas dan lebih indah untuk kulakukan. Aku rindu semangat pagi, ketika aku menyeduh kopi dan bersiap menikmati hari-hari yang berwarna di kantor. Aku kangen dengan kedinamisan dan harmonisasi kerja.

Aku percaya, ketika Tuhan menutup satu pintu, maka Dia membuka satu jendela untuk bisa kita lalui.
Dia bekerja dengan cara yang misterius, kadang jalan yang harus kita lalui baru terlihat ketika kita mulai melangkah.

Maka aku akan meneruskan misiku sekalipun malam ini aku sedikit meragu dengan apa yang kulakukan. Semoga memang ada kebahagiaan dan kehidupan baru di ujung sana. Aku akan beranjak dari sini dan pergi ke tempat yang bisa memberiku ruang gerak lebih leluasa.

Ya, aku akan segera melangkah.
CARPE DIEM!!!