“Perempuan itu ibarat kantong teh; celupkan ke dalam air panas, dan mereka akan semakin kuat" Eleanor Roosevelt
Apakah Anda pernah nonton film “Confession of a shopaholic”?
Kalau Anda pernah nonton film tersebut, tentu masih ingat bagaimana kacaunya kehidupan Rebecca, si tokoh utama, karena terjerat hutang kartu kredit yang sangat besar akibat kebiasaan belanja yang tidak terkendali. Tentunya Anda tidak menginginkan hal ini terjadi pada diri Anda, kan?
Ya, kita tidak bisa memungkiri bahwa kartu kredit memang sudah menjadi bagian dalam keseharian kita. Kemudahan untuk mendapatkan kartu kredit pun menjadi peluang yang sangat besar untuk bisa memiliki kartu plastik ini lebih dari satu. Tapi tunggu, sebenarnya seberapa penting-kah kartu kredit itu? Bagaimana cara yang baik untuk memperlakukannya agar kita terhindar dari kebiasaan hutang ini?
Jangan Mengajukan Kartu Kredit Karena Gengsi
Kartu kredit memang memberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi. Malah kartu kredit bisa memberikan keuntungan, misalnya: dana belanja kita ditalangi oleh bank terlebih dahulu, jadi kita bisa memanfaatkan uang tunai kita ke hal-hal lain, atau ditabung untuk mendapatkan bunga, dan kita akan segera melunasinya sebelum masa jatuh tempo untuk menghindari bunga. Untung bukan?
Namun demikian, banyak kalangan yang berpendapat bahwa kartu kredit adalah ‘anak kandung’ budaya konsumtif. Dengan segala kemudahannya, kartu kredit dapat mendorong orang untuk berbelanja barang atau jasa yang sebenarnya kurang perlu dan kurang penting. Ya, kartu kredit ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan manfaat dan kerugiannya. Anehnya, kini banyak orang yang merasa bangga apabila di dompetnya memiliki banyak kartu kredit yang bisa dipamerkan ketika dia membuka dompetnya di depan publik.
Dengan memiliki sejumlah kartu kredit, maka mereka merasa dipercaya oleh bank, begitu alasannya. Padahal pada kenyataannya, kartu kredit tak lebih dari alat untuk memudahkan berhutang dalam jumlah maksimal yang telah ditentukan oleh pihak bank.
Konsep Kartu Kredit Yang Sebenarnya
Untuk menghindari berbagai persoalan tersebut, alangkah baiknya apabila sebelum menerima tawaran kartu kredit, Anda memahami betul konsep dasar kartu kredit tersebut:
- Kartu kredit tidak memberikan tambahan uang untuk Anda.
- Kartu kredit bukanlah pengganti uang tunai karena setiap kali Anda menggunakan kartu kredit, maka Anda harus segera melakukan pembayaran sebelum masa jatuh tempo.
- Kartu kredit tidak membuat Anda bisa berbelanja lebih banyak.
- Kartu kredit hanyalah alat untuk menunda pembayaran.
- Anda dikenakan bunga apabila hanya membayar minimum tagihan.
- Anda tidak wajib memiliki sejumlah kartu kredit hanya untuk terlihat lebih gaya dan modern, cukup sesuai keperluan saja.
- Anda harus selalu memeriksa setiap transaksi yang ada pada billing tagihan Anda setiap bulan.
- Batasi penggunaan kartu kredit Anda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda membayar .
- Gunakan kartu kredit Anda dengan bijak. Jangan sampai Anda mengorbankan kebutuhan utama hanya demi pemenuhan konsumsi yang tidak perlu.
- Anda berhak mengetahui semua informasi tentang kartu kredit sebelum memutuskan untuk memilikinya.
Kapan Saya Boleh Menggeseknya?
Dengan memiliki kartu kredit yang bisa diterima sebagai alat pembayaran di seluruh dunia, maka pemegang kartu kredit bisa melakukan transaksi di negara manapun. Misalnya: untuk check in hotel, periksa kesehatan atau sekedar berbelanja di pusat perbelanjaan favorit yang memasang logo kartu kredit Anda.
Tetapi alangkah bijaksananya Anda, apabila menggunakan kartu kredit Anda untuk keperluan berikut:
- Berbelanja bulanan dan Anda telah memiliki uang tunai di tabungan untuk membayar saat tagihan tiba.
- Membayar berbagai tagihan (one bill) dan Anda telah memiliki uang tunai untuk membayar lunas tagihan yang ada.
- Membayar bill restaurant, hotel, dan segala macam keperluan dengan catatan Anda telah memiliki uang di rekening untuk membayar lunas saat tagihan datang.
- Membayar tagihan rumah sakit dan keperluan lainnya, dan segera lunasi saat tagihan tiba.
- Selain keperluan diatas sebaiknya Anda menyimpan kartu kredit Anda, dan mulai menggunakan uang tunai agar lebih bisa dikendalikan.
Dengan berbagai tips pemakaian kartu kredit diatas, diharapkan Anda, para pemegang kartu kredit akan lebih berhati-hati dalam menggesekkan kartu Anda dan Anda pun bebas dari hutang yang menjerat.
Kalau boleh sebut merk, menurut mbak kartu kredit dari bank mana yang paling okey?
BalasHapuscoz aku punya 2 tapi takut salah pilih euy & berencana buat nutup yg satunya, thx ya