Seperempat jam kemudian kursus kelar, aku langsung melesat ke parkiran dan meluncur ke KTP setelah mampir ke ATM untuk menyelesaikan beberapa tanggungan pekerjaan (transfer-transfer ke mitra).
Sesampainya di Djendelo, ternyata sudah rame. Ada sekitar 8 monyet sudah mengelilingi 2 buah meja yang digabung dijadikan satu. Hmmmm ... seru nih kayanya, apalagi di meja itu sudah tergelar Uno, yuhuy, maenan favorit kita. Hahaha.
Sambil ikut bergabung maen Uno, aku sempatkan baca Majalah Cosmopolitan yang terbit 9 tahun lalu. Majalah itu teronggok begitu saja di sudut ruangan. Buka-buka-buka, ternyata ada artikel yang menarik, judulnya: "Kerja Membuat Kamu Jelita." Ahak, jelita! :)
Mari kita kutip sedikit-sedikit isinya....
Dalam bukunya, The Late Show, Helen Gurley Brown menulis: bekerja membuat kamu jelita, atau setidaknya membuat orang lain lupa bahwa kamu tidak cantik. Kerja membuat orang mengagumi kamu lewat karya, bukan rupa.
Hmmm ... sejenak aku merenung, mungkin benar juga, bekerja membuat aku terlihat lebih cantik dan seksi. #plak! hahaha. Berada di ruangan dengan tumpukan berkas-berkas bersanding lapotop dan secangkir kopi, sesekali mengangkat telepon, berlarian menuju ruang meeting, bertemu client atau sekadar menikmati makan siang bersama teman sekantor, jelas aku terlihat cantik, karena teman sekantorku cowok semua. Hahaha.
Kamu tahu kehebatan kerja?
- Pertama, kerja memberi kita upah, tepatnya uang yang akan mencukupi semua kebutuhan kita.
- Kedua, kerja berpengaruh besar terhadap kehidupan, lewat kerja kita merasa lebih hidup, terbebas dari segala sakit, menikmati rasa percaya diri bahwa ternyata kita bisa melakukan banyak hal.
- Ketiga, kerja membuat kita merasa menjadi manusia yang dikasihi dan dipercaya.
Yeah.... Kerja bisa memaksa kita keluar rumah dengan riang, membuat otak bekerja giat dan jiwa bergelora penuh energi dan bila dikerjakan dengan baik dan benar, kerja akan menjauhkan kita dari masalah.
Sejak kerja pertama dulu, aku sudah telanjur mencintai kerja, jadi yang dikatakan di atas sangatlah benar. Awal kareirku dimulai dari bekerja sebagai salah seorang kasir di sebuah kafe di jakarta, 8 bulan kemudian karena si owner melihat ketekunan dan keseriusanku (cieeeh..... :) menjalani pekerjaan, dia mengangkatku sebagai sekretarisnya. Aku sering mendapat tugas menemani tamu-tamu beliau yang datang dari luar negeri, aku jalanin satu tahun, aku mendedikasikan hari-hariku untuk beliau. Bahkan Sabtu-Minggu pun tak jarang aku lewatkan di kantor jika memang banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Sampai sekarang, aku masih setia di tempat yang sama, hanya saja pindah lokasi dan beda divisi, hasil jerih payahku pun mulai kelihatan, karena dengan bekerja aku bisa melanjutkan kuliah dan membuka usaha kecil-kecilan di dekat kantor.
Aku melanjutkan membaca artikel itu.
Di kantor, kita belajar hitung-menghitung, marketing, sales, masalah sosial, riset pasar, kemahiran presentasi, politik, plus bonus ilmu tentang penampilan, daaaan tidak lupa.... sesekali mainan sosial media, hehe. Di kantor, lewat pekerjaan, kita belajar untuk tetap bertahan dan selalu tangguh.
Bagaimana dengan kamu?
Helen punya nasihat jitu untuk kamu yang kini tengah bekerja.
Jangan pusingkan mimpi dan ketenaran, jalani saja pekerjaan yang kini ada di depan mata (walau mungkin sangat menjengkelkan). Selalu tambahkan jumlah pekerjaan kamu tanpa disuruh dan lalukan dengan senang hati. Lihat hasilnya sendiri nanti: kamu akan lebih terlatih, mahir, percaya diri, dan yang pasti lebih diperhatikan, jabatan dan gaji naik? Tunggu saja....
"Peningkatan karier tak akan terjadi kalau kamu cuma merenung sepanjang hari. Satu-satunya cara agar kamu bisa meraih mimpi adalah selalu dan selalu berkonsentrasi pada pekerjaan," begitu nasihat Helen di artikel itu.
Begitu sederhana dan mudah, tapi banyak yang tak bisa melakukannya dengan baik. Aku pun masih terus berusaha do the best! Lalu, bagaimana denganmu? Ah, setidaknya lewat kerja, kita tak perlu berandai-andai punya wajah secantik Angelina Jolie, karena memang tak diperlukan.
Kita sudah lebih dari itu. Kita cantik seutuhnya. Nikmatilah.... <3 p="">
"Non, buruaaaan turunin, ada hijau atau tiga nggak?" Salah seorang temanku berteriak.
Hahaaa, saking asyiknya baca, aku lupa kalau sedang maen Uno.
Yupz ... aku lanjut maen dulu ahhhhh.....
3>
that's absolutely right!
BalasHapusaktualisasikan diri dengan berkarya..
selamat menikmati pekerjaanmu ya non, sukses, tuhan memberkati, amen.
Kl tiap hari begadang sampai subuh, itu kerja jg gak bu?
BalasHapus:ngaciiiiiiiiiir mode on:
hahahaha....harusnya permainan Uno nya lebih banyak disyut Cik Dewi...pagaimana sih dikau
BalasHapuswedewww..cucook banget bu..soalnya gw malah ngerasa garagara kerja rodi 2 bulan ini ( migas buka beberapa wk which means : KERJA RODI), gw ngerasa kumel, suram, en jadi pribadi yang ga menyenangkan...hwaaaa
BalasHapusasal ngga gila kerja saja jeung.
BalasHapussetidaknya itu yang pernah saya alami. saya pernah ngerasain dari kerja makan gaji buta sampai kerja seperti dijajah jaman walanda.
sekarang paling enak ya kerja sendiri. usaha sendiri. ngga ada yang ngatur. :)
Ingin segera bekerja......
BalasHapushehehe...
BalasHapusbener banggettzz...!!!
buat temen2 yg udah komen, makasiy...
BalasHapusini cuma buat sharing ajah..
@Mata: setubuh pak, aku dukung para entrepreneur muda yg bergejolak sperti sampeyan.. :P
ayooow2 yg blm gawe, moga bisa cepet ngerasain suka dukanyah ya... -warm hugs-
tipsnya mba (atau mas) helen patut untuk dicoba tuh..
BalasHapusanyway salam knal ya non :D
@dedy: sama2 om, aku udah meninggalkan jejak juga ditempat sampeyan.. :p kapan2 balik lagi..
BalasHapus