07 Desember 2011

Buku: A Cup Of Tea for Complicated Relationship


A Cup Of Tea For Complicated Relationship








Judul : A Cup Of Tea For Complicated Relationship
Penyunting : Lygia Pecanduhujan dan Herlina P. Dewi
Harga : Rp40.000,-
Tebal : 210 halaman


Sinopsis:
Setiap manusia tentunya berharap ingin memiliki cinta yang indah dan abadi. Namun, bagaimana jika cinta yang ada di hadapan kita menjadi begitu rumit? Mulai dari cinta beda agama, cinta segitiga, cinta sesama jenis, sampai dengan poligami dan poliandri.

11 Juni 2011

Dunia Kopi. Kopi yang Mendunia [Tentang Kopi - Part 3]

Kopi; media sosialisasi dan me time

Kopi menurutku bukan hanya minuman penambah energi dan penahan kantuk, tapi juga minuman yang bisa dipakai untuk bersosialisasi. Bahkan sekarang teman-temanku bisa dengan gampangnya bilang “Ngopi-ngopi, yuk!” Padahal yang dimaksud adalah “Ngumpul-ngumpul, yuk!” Lihat, betapa minum kopi sudah mulai membudaya dalam keseharian kita.

Selain dengan para sahabat tercinta, seringkali ketika aku punya janji dengan relasi (stah! ngeri...) aku selalu menunjuk tempat ngopi sebagai tempat janjian kami, seperti tidak ada pilihan lain selain coffee shop. Ya, karena di coffee shop-lah aku selalu merasa nyaman dan hommy di tengah aroma kopi dan obrolan dengan sahabat, dari mulai obrolan ringan seputar nggak-pentingnya-gossip-tentang-Anang, sampai dengan obrolan berbau PSSI yang semakin lama semakin panas, dan juga busuk.

Selain sebagai media untuk bersosialisasi, kopi juga seringkali membuatku ingin lama-lama menghabiskan waktu sendirian. Ya.. it’s a me time, just me and a cup of coffee. Biasanya aku akan mendatangi kedai kopi yang sedikit sepi, membuka laptop di pojok ruangan, dan mulai menyalakan notebook untuk sekadar online atupun menulis (kalau lagi mood). Di antara kopi, laptop dan suasana yang tenang, selalu berhasil membuatku lupa waktu, kalau sudah begini, aku cuma bisa pulang kalau sudah diingatkan suami saja...:)


Kopi; Minuman yang melahirkan pencerahan

Kenapa kopi begitu popular sampai saat ini? Konon, sebelum mengenal kopi, bangsawan Eropa pada zaman dulu selalu menikmati sarapan paginya dengan setumpuk roti, bir hangat dan makanan lain yang sifatnya menghambat kerja otak.

Menu sarapan tersebut segera berganti setelah mereka mengenal kopi, dengan menu hidangan ringan dan secangkir kopi, mereka justru lebih berenergi, tentu berkat kandungan kafeinnya. Bahkan, Eropa mendapat tambahan energi dan berubah wajahnya setelah mengenal kopi. 

Berikut adalah fakta-fakta sejarah tentang hebatnya kopi berpengaruh terhadap dunia:
  • Revolusi ilmu pengetahuan, pencerahan dan perubahan sosial politik pada abad ke XVII dan XVIII di Eropa dan Amerika, terjadi berkat adanya kopi dan kedai kopi. Apakah kedai kopi yang menggerakkkan otak-otak para pemikir itu? Ya, karena di kedai kopi lah para intelektual itu leluasa membaca buku, berdiskusi sambil meneguk secangkir kopi. Hmm... Andaikan ini juga terjadi di negara kita ya? Pasti revolusi penggulingan presiden akan terjadi lagi, oooops...
  • Sejarawan terkenal Perancis, Jules Michelet, dengan yakin mengatakan kopilah yang mengubah sejarah Perancis. “Kopi itu minuman yang tak memabukkan. Stimulan mental yang kuat, dan meningkatkan kejernihan otak.” Katanya.
  • Voltaire, filsuf dan politikus yang berperan penting dalam dalam Revolusi Perancis itu dalam sehari menghabiskan 40 (em-pat-pu-luh) gelas kopi yang dicampur cokelat. Kopi itu membuat otak Voltaire lebih encer dan lancar berpikir, sehingga bisa melancarkan ide-ide demokrasi modern yang mengubah sejarah Perancis dan wajah dunia politik di seluruh dunia.

02 Mei 2011

Jogja, Kopi dan Aku [Tentang Kopi - Part 2]


JOGJAKARTA

Siapa yang tidak tergoda untuk sekadar menyusuri jalan Malioboro, atau menikmati eksotisnya benteng Vredeburg di kala malam, atau menyesap segelas kopi Joss di samping stasiun Tugu di waktu senja,  bercengkerama dengan seniman jalanan di depan Kantor Pos Besar, ataupun hanya duduk diam di salah satu sudut Jogja ketika hujan mengguyur kota tua ini? Ah, Jogja memang selalu ada di hati setiap penghuninya.

Pada tahun 2006, kantor tempatku bekerja membuka cabang di Jogjakarta dan aku dtugaskan untuk stay di Jogja for a while, perasaanku membuncah waktu itu. Saking senangnya, sampai-sampai aku lupa untuk memikirkan bahwa aku tidak punya satu pun teman di kota tua nan antik ini.

Sesampainya di Jogja, aku sangat takjub, dengan semboyannya “Jogja Berhati Nyaman”,  kota ini menjadi tempat yang sangat pas untuk menikmati hidup. Waktu seakan berjalan sangat santun di sini. Tak ada kemacetan, tak ada banjir, polusi, bahkan bisingnya kendaraan bermotor masih bisa ditolelir di Jogja.

Menyusuri setiap jalanan Jogjakarta dengan sebuah sepeda adalah rutinitasku selepas jam kerja. Menikmati senja yang mulai bergelanyut manja di langit Jogja, menjadi agenda rutinku setiap hari. Terkadang sepeda aku belokan ke toko buku, tapi tak jarang pula aku parkirkan di sebuah kedai kopi sekitaran Gejayan dan Selokan Mataram.

Suasana Jogjakarta yang sangat ramah dan tenang membuat keinginan untuk menikmati kota ini semakin kuat. Aku tambah betah untuk berlama-lama di sebuah kedai kopi, entah itu seorang diri, bersama beberapa sahabat yang sudah mulai kukenal, atau hanya dengan waiter dan waitress kedai kopi tersebut, mereka pun sudah kukenal layaknya teman lama.

Dan sekarang, bersama sahabat-sahabat tercintaku, aku sudah mencicipi hampir 70% kedai kopi yang ada di Jogja ini. Ya, di sini banyak sekali tempat ngopi yang enak, dan tentu saja dengan harga yang sangat bersahabat. Beragam pilihan ada di Jogja, mulai dari kopi tubruk kelas angkringan, kopi eksotis dan ekstrem a la Kopi Joss, sampai kopi kelas atas yang bisa dinikmati di gerai-gerai kopi yang terdapat di pusat perbelanjaan.

Ini ada beberapa tempat ngopi favorit yang sering aku kunjungi di Jogja.
Voila...

01 April 2011

Aku dan Kopi [Tentang Kopi - Part 1]


Hari pertama di Bulan Maret yang dingin dan bisu. Selasa. Kemarau yang tidak jadi mampir tahun lalu membuat udara bertiup dengan sangat dingin dan kering, terkadang malah disertai dengan gerimis kecil yang menggugurkan daun belimbing di halaman belakang rumahku.

Aku turun dari tempat tidur, tepat sebelum alarm dari handphone-ku berbunyi. Kulirik suamiku masih pulas terbenam dalam selimut tebalnya, setelah memberikan kecupan hangat, aku pun segera bergegas ke dapur dan membuka pintu belakang untuk kemudian menikmati keharuman embun yang masih menyisakan kesegaran.

Di pagi hari yang masih jujur dan telanjang itu, aku selalu memulai rutinitas pagiku dengan menyeduh secangkir kopi; memanaskan ketel air –ya, sebenarnya bisa dari dispenser, tapi kopi terasa lebih nikmat jika diseduh dengan air mendidih– menyiapkan dua buah cangkir, menuangkan 2 sendok kecil kopi, 2 sendok kecil gula putih, kemudian dicampur dengan krimer atau susu putih, tak ketinggalan bubuk kayu manis pun aku tambahkan sebagai penyedap.


Setelah kopi siap, aku membawanya ke teras belakang. Duduk diam seorang diri dan segera menyapa alam yang masih enggan mengucap salam. “Selamat pagi semesta raya, semoga hari ini membawa keberkahan buatku dan orang-orang di sekelilingku dan semoga semua urusan hari ini dimudahkan, amin.” Ucapku dalam hati sambil menikmati sruputan pertama dari cangkir kopiku.

11 Maret 2011

Buku: Wedding Checklist

Pernikahan merupakan momen spesial bagi siapa saja, terlebih bagi Anda para perempuan, semua rasa berkumpul menjadi satu; cemas, takut, terharu, bahagia, bahkan sedih sekalipun.

Ya, beberapa bulan yang lalu juga saya merasakannya, untuk itu, sekarang saya mau sharing melalui sebuah buku yang akan menemani hari-hari "berat" Anda menjelang detik-detik pernikahan itu.




Judul     : Wedding Checklist, 
A-Z Mempersiapkan pesta pernikahan tanpa bantuan wedding planner
 
Penulis   : Herlina P. Dewi
Penerbit : Stiletto Book
Harga     : Rp29.500,-
Terbit     : Maret 2011

Buku ini akan menjadi teman yang akan memberi Anda motivasi dan inspirasi dalam setiap detik persiapan pernikahan Anda, sehingga Anda bisa menanggalkan status single dengan senyum terus merekah.

Semua persiapan pernikahan dibahas secara detail, lengkap dengan tips-tips praktis dalam menghemat biaya. Jadi, jangan panik jika Anda tidak menyewa wedding planner, tak perlu kelabakan membuat konsep foto pre-wedding, memilih undangan, gaun pengantin, souvenir, catering, dll. Bahkan perjanjian pra-nikah pun dibahas secara tuntas disini.

Special buat Anda para perempuan, buku ini sengaja dikemas selayaknya sebuah diary, dilengkapi dengan lembaran-lembaran memo yang bisa Anda isi sehingga banyak momen istimewa yang bisa Anda tuliskan disini, juga frame-frame cantik tempat Anda memajang foto. 

09 Januari 2011

Campur Tangan Tuhan

Pernahkah kamu memperhatikan, bahwa sekeras apapun kita mencoba, kita tak dapat mengontrol berbagai kejadian dalam hidup? Apakah kita dilahirkan di sebuah keluarga yang diinginkan? Apakah kita senang dengan pekerjaan yang semula kita kira sangat sempurna? Apakah pasangan kita menjadi sesosok orang yang selama ini kita idam-idamkan?

Dan, pernahkan kamu memperhatikan, bahwa kamu melakukan sesuatu demi mencapai hasil tertentu yang terkadang hasilnya jauh daripada yang kamu harapkan? Seakan-akan kita boleh saja berencana, menetapkan target-target, menciptakan visi-visi dan berbagai master plan, lalu mengayunkan langkah untuk mencapainya, tetapi kita tak akan pernah tahu detail apa saja yang akan terjadi dalam hidup kita.

Kita tak akan pernah tahu apakah detail yang kita bayangkan akan pudar dan lenyap, atau berubah wujud menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda, bahkan tak terbayangkan, apakah itu menyenangkan atau membosankan.

01 Januari 2011

Resolusi Tahun Baru? Penting Nggak Sih?

Mungkin sebagian orang tidak menganggap begitu penting dan tidak harus dipikirkan dengan serius, "Jalani saja apa yang ada didepan mata, yang penting do the best, resolusi? ah bullshit..!!" (Kamu masuk ke golongan ini, bukan?)

Tapi buat sebagian yang lain, resolusi itu hukumnya wajib!! Bahkan ada loh temanku yang dibela-belain sampai naik gunung setiap tahun baru demi sebuah kerangka resolusi yang fresh dan original. Hebat, kan?

Oke, buat yang menganggap resolusi tidak penting, mending nggak usah diterusin baca ini deh, daripada nanti aku kena timpuk.. aw..!! Dan buat kalian yang well organized, silakan diteruskan... Tapi, eh...itu kopinya disruput dulu, nanti keburu dingin loh! Heuheu...