02 Januari 2016

Selamat Ulang Tahun Kelima, Stiletto Book

Lima tahun. Bukan waktu yang sebentar. Sudah begitu banyak hal aku lewati di kantor Stiletto Book bersama teman-teman tercinta. Ada tawa, ada semangat, ada kesedihan, ada harapan baru, ada kekecewaan, ada kesuksesan, ada kemarahan ... semua berbaur, melebur dalam keseharian kami.

Ada kalanya kami sangat puas dengan pencapaiaan kami: melihat respons pembaca buku yang sangat baik, berbanding lurus dengan jumlah penjualan yang bagus. Ada saatnya kami sedikit kecewa: melihat buku kami cepat dikembalikan dari toko buku karena kurangnya daya serap pasar, sehingga buku (yang masih bau mesin cetak) harus teronggok di pojok gudang kami. Ada waktunya kami begitu semangat: ketika aku dan tim sedang duduk bersama sembari menyeruput minuman masing-masing, berdiskusi banyak hal, membuat rencana-rencana perbaikan, mengevaluasi kesalahan sebelumnya, dan bertekad akan melakukannya lebih baik lagi.


Meja kesayangan dulu kala ketika merintis Stiletto Book
Bermula dari sebuah meja di kamar kosong di rumahku. Aku mulai membangun mimpi. Kala itu, Januari 2011, aku masih bekerja di sebuah universitas di Jogja. Namun, tekadku untuk membangun usaha yang sesuai dengan passion begitu kuat. Akhirnya, tercetuslah membuat sebuah penerbitan buku. Kala itu, aku memang sedang gandrung-gandrungnya membaca banyak buku, majalah, serta rajin menulis, dan juga sangat senang browsing-browsing dan ber-sosmed. Aku berpikir, sepertinya kalau aku bisa melakukan hal ini setiap hari, hidupku pasti akan sangat sempurna. Mimpi yang muluk tentu saja. Karena nyatanya setelah bergelut di penerbitan, waktu untuk membaca dan menulis justru sangat berkurang. Huft. Dan, nyatanya, untuk membangun sebuah penerbit mayor membutuhkan uang yang lumayan besar. 

Bagaimana mungkin aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu?