Wanita dengan seribu mimpi.
Mungkin itulah julukan yang pas buatku. Deretan panjang impian yang pernah
mampir dalam pikiran dan benakku adalah mimpi sebagai dokter jiwa ketika usiaku
masih SD. Kemudian berganti menjadi jurnalis ketika seragam putih-merahku
berganti menjadi putih-biru. Dan, oke, ternyata cita-cita itu pun kandas tanpa
sisa ketika rok biruku sudah berganti menjadi abu-abu. Setelah itu, aku sangat
menginginkan profesi sebagai seorang pemandu wisata dan dengan PD-nya aku minta
dipindahkan dari Kelas 3 IPA ke Kelas 3 Bahasa waktu SMA dulu.
Di kelas Bahasalah,
aku belajar sedikit bahasa Prancis dan aku langsung jatuh cinta dengan bahasa
yang katanya paling romantis itu. Akhirnya, aku meneruskan kuliah dengan
mengambil jurusan Sastra Prancis, program Diploma 3. Harapanku waktu itu, dengan
memilih program Diploma 3, aku bisa cepat bekerja. Aku menghabiskan 3 tahunku
di fakultas Sastra UNPAD, Bandung. Semasa kuliah itu, cita-citaku berubah lagi.
Aku ingin menjadi seorang penerjemah bahasa Prancis, menjadi dosen, dan yang
paling aku ingat, aku pun menginginkan profesi sebagai editor in chief di sebuah majalah wanita. Impian ini muncul berkat kecintaanku membaca buku dan
majalah-majalah wanita sedari SMA. Sungguh, aku ingin bekerja di media, berkumpul dengan wanita-wanita
kreatif dan dinamis.