12 April 2009

Di Sini Aku Tetap Menantimu…


Aku tengah menantimu…
Mengejang bunga randu alas pucuk yang mulai gundul itu
Beberapa Juli saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
Yang telah hati-hati kucatat, namun diam-diam terlepas
Awan-awan kecil melintas dijembatan itu,
Aku menantimu…

Musim telah mengembun diantara bulu-bulu mataku
Kudengar berulang suara gelombang memecah sunyi
Bintang-bintang gelisah
Telah rontok kemarau-kemarau yang tipis
Ada yang mendadak sepi
Ditengah riuh bunga randu alas dan kembang turi
Akupun menanti…

Aku Duduk dan Menangis

Udara malam ini membuat air mataku yang mengalir terasa dingin.

Semoga air mata ini mengalir sejauh-jauhnya, agar kekasihku tak pernah tau bahwa suatu hari aku pernah menangis untuknya.

Semoga air mataku mengalir sejauh-jauhnya, agar semua malam mengabur dalam gelapnya, aku ingin melupakan semua kesunyian malam ini, itulah sebabnya aku menulis, agar aku bisa mengubah getir menjadi rindu, sepi menjadi kenangan dan beku menjadi cinta. Kemudian ketika aku berada diujung pagi dan telah bosan mengisahkan semuanya, aku bisa segera tidur lelap dan terbangun dengan mimpi-mimpi baru.