11 Juni 2011

Dunia Kopi. Kopi yang Mendunia [Tentang Kopi - Part 3]

Kopi; media sosialisasi dan me time

Kopi menurutku bukan hanya minuman penambah energi dan penahan kantuk, tapi juga minuman yang bisa dipakai untuk bersosialisasi. Bahkan sekarang teman-temanku bisa dengan gampangnya bilang “Ngopi-ngopi, yuk!” Padahal yang dimaksud adalah “Ngumpul-ngumpul, yuk!” Lihat, betapa minum kopi sudah mulai membudaya dalam keseharian kita.

Selain dengan para sahabat tercinta, seringkali ketika aku punya janji dengan relasi (stah! ngeri...) aku selalu menunjuk tempat ngopi sebagai tempat janjian kami, seperti tidak ada pilihan lain selain coffee shop. Ya, karena di coffee shop-lah aku selalu merasa nyaman dan hommy di tengah aroma kopi dan obrolan dengan sahabat, dari mulai obrolan ringan seputar nggak-pentingnya-gossip-tentang-Anang, sampai dengan obrolan berbau PSSI yang semakin lama semakin panas, dan juga busuk.

Selain sebagai media untuk bersosialisasi, kopi juga seringkali membuatku ingin lama-lama menghabiskan waktu sendirian. Ya.. it’s a me time, just me and a cup of coffee. Biasanya aku akan mendatangi kedai kopi yang sedikit sepi, membuka laptop di pojok ruangan, dan mulai menyalakan notebook untuk sekadar online atupun menulis (kalau lagi mood). Di antara kopi, laptop dan suasana yang tenang, selalu berhasil membuatku lupa waktu, kalau sudah begini, aku cuma bisa pulang kalau sudah diingatkan suami saja...:)


Kopi; Minuman yang melahirkan pencerahan

Kenapa kopi begitu popular sampai saat ini? Konon, sebelum mengenal kopi, bangsawan Eropa pada zaman dulu selalu menikmati sarapan paginya dengan setumpuk roti, bir hangat dan makanan lain yang sifatnya menghambat kerja otak.

Menu sarapan tersebut segera berganti setelah mereka mengenal kopi, dengan menu hidangan ringan dan secangkir kopi, mereka justru lebih berenergi, tentu berkat kandungan kafeinnya. Bahkan, Eropa mendapat tambahan energi dan berubah wajahnya setelah mengenal kopi. 

Berikut adalah fakta-fakta sejarah tentang hebatnya kopi berpengaruh terhadap dunia:
  • Revolusi ilmu pengetahuan, pencerahan dan perubahan sosial politik pada abad ke XVII dan XVIII di Eropa dan Amerika, terjadi berkat adanya kopi dan kedai kopi. Apakah kedai kopi yang menggerakkkan otak-otak para pemikir itu? Ya, karena di kedai kopi lah para intelektual itu leluasa membaca buku, berdiskusi sambil meneguk secangkir kopi. Hmm... Andaikan ini juga terjadi di negara kita ya? Pasti revolusi penggulingan presiden akan terjadi lagi, oooops...
  • Sejarawan terkenal Perancis, Jules Michelet, dengan yakin mengatakan kopilah yang mengubah sejarah Perancis. “Kopi itu minuman yang tak memabukkan. Stimulan mental yang kuat, dan meningkatkan kejernihan otak.” Katanya.
  • Voltaire, filsuf dan politikus yang berperan penting dalam dalam Revolusi Perancis itu dalam sehari menghabiskan 40 (em-pat-pu-luh) gelas kopi yang dicampur cokelat. Kopi itu membuat otak Voltaire lebih encer dan lancar berpikir, sehingga bisa melancarkan ide-ide demokrasi modern yang mengubah sejarah Perancis dan wajah dunia politik di seluruh dunia.