02 Mei 2014

Behind The Book "EVERLASTING"

 “Siapa pun yang mengatakan waktu bisa menyembuhkan semua luka, huh, ia berani bertaruh, orang itu pasti belum pernah mengalami apa yang ia rasakan.”

Ketika membaca naskah mentah Everlasting, aku bener-bener nggak bisa berhenti. Penasaran terus. Walaupun alurnya tidak begitu cepat, tapi penulis pinter mengikat pembaca buat nggak naruh bukunya kecuali terpaksa (Nanti aku mau nanya ke Mbak Ayu Gabriel bagaimana caranya membuat joke-joke yang renyah dan nggak garing. Ingatkan aku ya!).

Naskah lengkap ini juga dibaca oleh satu editor lainnya, sebut saja namanya Tikah Kumala, dan tanpa perdebatan sengit (bener-bener nggak pakai debat kusir dan adu argumen—seolah sudah sewajarnya memang naskah ini terbit), kami sepakat untuk menerbitkan novel “Everlasting” ini. YEAY!

Akhirnya novel ini masuk jadwal edit bulan Desember 2013 kemarin. Ketika naskah mulai diedit, aku sampai kebingungan, “Aku kudu apain ini novel? Udah bagus gini?”. Bahkan, niat awalnya aku mau pangkas jadi 210 halaman saja (Naskah asli setebal 237 halaman A4), aku bener-bener nggak bisa. Satu bagian saling berkaitan dengan bagian lain. Satu kejadian saling terhubung dengan kejadian lain. Kalau aku pangkas bagian ini, bagian yang ono harus ikut diedit konten juga. Akhirnya, aku cuma membuang sedikit-seikit aja adegan-adegan yang tidak begitu penting. Parahnya lagi, walaupun sebenarnya itu adegan tambahan yang menjelaskan detail-detail kecil, semuanya dikemas lucu. Dialognya bener-bener fresh sampai aku sayang untuk membuangnya. Akhirnya ya, dipertahankan! J


Yup, sebuah novel akan terasa lebih hidup jika ada selipan dua jenis: kekonyolan dan keerotisan. Kalau ada novel memberikan bonus satu di antara itu (atau malah dua-duanya), pasti terlihat lebih menarik untuk dibaca. Dan Mbak Ayu did a good job! Lelucon-leluconnya bener-bener beda dan segar. Aku yakin Mbak Ayu banyak resensi buku-buku luar karena candaan-candaannya itu beda. Sometimes, aku seperti menemukan cara bertuturnya Sophie Kinsella (yes, I adore here, too!). Keseluruhan buku ini ada 330 halaman. Tapi, ngeditnya tidak butuh waktu lama, bahkan aku masih kuat kalau novelnya lebih tebal. Hahaha, gayaaa....


Masalah cover, kemarin sebenarnya ada 3 pilihan cover seperti di gambar atas. Yang paling banyak dipilih memang bukan cover ini, tapi cover dengan gambar cewek sendirian (paling kiri). Namun, karena novel ini sangat kental dengan nuansa romance-nya, akhirnya kami di redaksi dan juga penulis sepakat memakai cover yang sekarang karena terlihat lebih romantis. Warna birunya juga sangat menggambarkan keabadian, seperti judulnya.


Sinopsis bisa dibaca di sini

Fun Fact about EVERLASTING:
  1. Ketika aku meminta Mbak Ayu menyerahkan foto untuk dipasang di halaman biografi penulis, Mbak Ayu lama banget ngasihnya. Katanya dia jarang foto sendirian (oh .. okey). Akhirnya aku cari-cari dan nemu fotonya di Goodreads yang kemudian Mbak Ayu setuju untuk memakai foto itu di bukunya. 
  2. Novel EVERLASTING ini dibuka dengan sebuah paragraf yang sangat shocking dan bikin ketawa ngakak nggak rampung-rampung. Silakan baca ini kalau kamu nggak percaya: Apa sih kebahagiaan itu? Kalau pertanyaan ini diajukan ke seluruh penduduk bumi, boleh jadi kita akan mendapatkan tujuh miliar jawaban berbeda. Di kalangan cowok, mungkin kebahagiaan identik dengan mengendarai mobil sport mewah, atau punya gadget keluaran terbaru atau mungkin ehem ... penis sepanjang 17 cm?
  3. Tokoh utama di Everlasting, Kayla, awalnya tertarik dan tergila-gila dengan bosnya di kantor karena dia memiliki bokong seksi. Dan ketika wawancara penulis, Mbak Carra (MarCom Stiletto Book) nanya, bokong seperti apa yang dimaksud oleh Mbak Ayu. Dengan lugas Mbak Ayu jawab kalau selama menulis membayangkan bokongnya Ian Somerhalder. Baiklah, ini dia foto yang ditemukan Mbak Carra untuk mengintip sedikit bokongnya Ian. (Silakan lap dulu ilernya) Hahaha
  4. Mbak Ayu menggunakan idoim “Saus Kacang!” sebagai umpatan yang sering digunakan oleh Kayla, alih-alih menyebut “Sialan!”. Dan ditemuka ada 36 kata “Saus Kacang”. Saus kacang!
  5. Judul awal novel ini adalah Guilty Pleasure, namun akhirnya kami ganti, karena (a) Guilty Pleasure masih kurang luas untuk mengambarkan keseluruhan cerita (b) sudah ada teaser-teaser dari penerbit tetangga yang akan pakai judul ini. Yup, akhirnya keluarlah judul EVERLASTING – Cinta tak akan pernah lupa.

Penasaran?
Yuk langsung diburu di toko buku aja, atau pesan melalui online di: www.StilettoBook.com

“Buatku kabahagiaan adalah: Membaca buku yang ceritanya sangat mengasyikkan, sampai-sampai aku membayangkan diriku menjadi tokoh utama dalam buku tersebut.”


3 komentar:

  1. Bhuahahaha.. p***s sepanjang 17 cm?? whatttt?
    gokil.
    Jadi penasaran sama bukunya. Ntar udah gajian pesen ah.
    Bagi saya, kebahagiaan itu boleh ngabisin uang bulanan dari suami untuk borong buku. hahaha.

    lucu nih, Mbak Dew..

    BalasHapus
  2. ehmm 17 lbh dikit hmm kata istri sejengkal lbh sebuku jari...pertanyaannya jari siapa

    BalasHapus
  3. ehmm 17 lbh dikit hmm kata istri sejengkal lbh sebuku jari...pertanyaannya jari siapa

    BalasHapus