19 Agustus 2009

Cerita Sepasang Zippo


(yang masih kurahasiakan dari dia)

Sudah menjadi kebiasaanku untuk menghadiahi diri sendiri setelah pencapaian yang lumayan membutuhkan -sedikit- perjuangan, pppffhh… waktu itu hal pertama yang terpikirkan adalah membeli Zippo, yeah hanya sebuah korek memang, tapi entah kenapa aku begitu pengen memilikinya lagi, setelah Zippo pertamaku diembat seorang teman yang klepto, shit!!

Dan ketika aku sukses menghadapi ujian pendadaran yang menguras keringat dan mengobrak-abrik susunan otakku, aku sudah mengincar Zippo idaman dari www.mybutik.com. Sudah kupelototi puluhan, bahkan ratusan Zippo disana, dan pilihanku jatuh pada warna black ice yang menggoda dengan gambar resleting dibuka bertuliskan zippo, hmmm…pilihan yang tidak jelek bukan?
Tapi entah kenapa, niat untuk segera menghubungi admin website tersebut belum kesampaian juga sampai seminggu berlalu. Waktu itu juga Paul -yah,cowoku yang baik hati- ingin memberikan kado kelulusan, tapi dia bingung apa yang aku pengen.


Malam itu hari jumat dan besok libur, biasanya kami menghabiskan waktu diluar, entah itu ke coffeeshop, atau sekedar jalan-jalan ga jelas juntrungannya. Dia mengajakku untuk mencari Zippo idaman yang sudah aku impi-impikan, tapi aku menolak, aku tidak ingin merepotkan, lebih tepatnya aku ga mau dibelikan karena baru kemaren aku dihadiahi jam tangan ketika usiaku genap kesekian.

Aku menolak keluar dan memilih untuk menonton teve dirumah, daripada kalo keluar nanti malah dipaksa milih Zippo?. Seneng sih, tapi kan…
Jadi aku bertahan dengan pilihan ga mandi biar dia tidak punya alasan untuk memaksaku keluar mengenakan celana pendek dan kaos belel favorit, hehe..

Keesokan harinya aku langsung memesan Zippo dan segera menstransfer sejumlah uang ke rekening yang tercantum untuk kemudian melalukan konfirmasi pembayaran. Yes, transaksi selesai dan mereka bilang besok barangnya segera dikirim. Can’t hardly to seeing.. hum..

Sore itu aku keluar mencari gas isi Zippo sehingga kalau besok barangnya datang, aku bisa segera memakainya untuk menyulut rokok yang katanya –katanya loh ini- akan terasa lebih nikmat kalau dinyalakan dengan Zippo, mungkin ini salah satu alasan kenapa aku memilih untuk memiliki barang itu.

Aku pulang kerumah dan ternyata Paul sudah menunggu, aku lihat bungkusan kecil berwarna biru diatas meja, kenapa aku yakin kalau isinya adalah Zippo? Aku menepis pikiran itu dan mengalihkan ke bayangan untaian kalung atau cincin maybe, ini mah ngarep yah? Hehe..

Dia hanya mengulas sedikit senyum dan matanya langsung melirik kebungkusan kecil yang menandakan kalau aku disuruh segera membukanya, akupun segera memungut kotak biru kecil itu, aku goyang-goyangkan dan tak ada suara, aku penasaran dan segera melepas tali pengikatnya, kulihat wajahnya sekilas, dia semringah, dan taaaaaaaaaa raaaaaaaaaaa….
Zippo berwarna silver terbingkai indah with a single sparkling Swarovski crystal, aku tercekat, tak kuasa menyembunyikan kekagetan, keharuan sekaligus kebingungan.

Aku tatap lagi wajahnya, mungkin dia bingung karena ekspresiku yang susah ditebak, aku melengos dan mengucapkan “makasih” dengan lirih. Aku teringat Zippo pesananku mungkin sore ini sudah berada dalam mobil box menuju alamat rumah ini.

Keesokan harinya, siang hari bolong, aku didatengin pak TIKI dengan bungkusan kecil yang aku terima dengan lemah lunglai, ya.. Zippo yang kemarin aku lihat-lihat di internet sekarang sudah berada ditanganku. Aku membukanya dan mengelusnya, kemudian aku ambil Zippo dari Paul, aku hanya bisa tersenyum, ga tau ekspresi apa yang lebih cocok.

Sampai sekarang, padahal sudah enam bulan, Paul belum tau kalo sebenernya aku punya sepasang Zippo dan sampai sekarang juga, sudah enam bulan Zippo itu bersembunyi di lemari, belum aku gunakan dan masih terbungkus dalam kotak hitamnya.

ps:

# Sorry ya gambar aku download dari internet, coz aku lagi berkelana dan ga mungkin aku bisa memotret Zippo satunya yang masih nyungsep dilemari.
# Semoga someday dia baca tulisan ini dan tidak kaget, atau malah aku kasih sebagai hadiah buat dia? Gimana yah? Binguuung….

5 komentar:

  1. Hmm... 6 bulan ya. Kurang lama. Simpen ja trus mpe black ice nya mencair. Wek!
    Entah energi apa yg kau punya, hingga mampu menahan keinginan yg (pastinya begitu) membuncah. Enam bulan cing! Demi ga enak klo nampak raut muka kecewaku?? Hmm, kmu pkir aku suka say? Teharu... Tp bukan kecewa.
    Kini begegaslah buka black ice tuk besanding dng dragon eyes. Biarkn menari dijemarimu...

    BalasHapus
  2. ahay...cik dewi...lu olang ngaku single is a priviliege, najong lu ah :) :) :) !!! "ND"

    BalasHapus
  3. itu mbok ya 2 olang kl ngasih komen dituliz nomel KTP apa SIM gitu loh, tanpa identitas kwabeh.. :P

    tp akyu yakin yg peltama Paul, hehehe.. iyah.. maap ya say, ga brani crita, finally ktauan jg yah? okey dey, bsk tuh zippo pasti udah mmenari2 ditangan kanan&kiriku.. :P

    komen kedua, pasti Icko Maroco, yez..kamsud gw single tuh.. status before married, ya pan?ya pan?.. kekeke..

    BalasHapus
  4. Akhirna sang dewi ngaku juga..^^
    Udah, yang satu kadoin bwt mas Paul.
    jadinya kan kalian be2 punya sepasang Zippo yang punya story sendiri...^_-

    BalasHapus
  5. @ Galuhmanulis: Okey, bsk aku ksh ke dia ajah daripada tar malah black ice-nya keburu mencair.. kekeke...

    BalasHapus